Sabtu, 29 Mei 2010

Tidak Ada Kaitan AIDS dengan Usia Muda

Tanggapan terhadap Berita di Harian ”Analisa”

Oleh Syaiful W. Harahap*

Berita “95 Persen Kasus HIV/AIDS Menimpa Usia Muda” di Harian “Analisa”, Medan, 17 Oktober 2008 Ketika mulai banyak kasus HIV/AIDS yang terdeteksi di kalangan remaja tidak ada penjelasan yang komprehensif mengapa hal itu terjadi. Akibatnya, muncul kesan seolah-olah HIV ‘menyerang’ remaja.

Dalam berita ini, misalnya, tidak ada penjelasan mengapa pengidap HIV/AIDS 95 persen terdeteksi di kalangan usia muda. Hal ini lagi-lagi menyudutkan remaja dan me-nempatkan me-reka pada kondisi yang tidak enak.

Pertanyaan yang sangat mendasar adalah mengapa banyak remaja yang terdeteksi HIV-positif? Apakah memang remaja lebih ba-nyak yang ber-perilaku berisiko daripada orang dewasa?

Yang jelas sebagian besar remaja yang HIV-positif terdeteksi di kalangan peng-guna narkoba

Lalu, mengapa hal itu terjadi? Ya, karena remaja pengguna narkoba diwajibkan menjalani tes HIV ketika hendak masuk ke pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba. Fakta ini sering luput sehingga masyarkat tidak mendapat gambaran yang nyata.

Sebaliknya, orang-orang dewasa pengguna narkoba dan yang perilakunya berisiko tinggi tertular HIV yaitu sering melakukan hubungan seks tanpa kondom di dalam atau di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang berganti-ganti pasangan tidak diwajibkan menjalani tes HIV.

Penularan HIV di kalangan orang-orang dewasa, laki-laki dan perempuan, yang perilakunya berisiko itulah kelak yang akan menjadi ‘bom waktu’ ledakan AIDS. Celakanya, di Indonesia tidak ada mekanisme yang bisa ‘memaksa’ mereka untuk menjalani tes HIV secara suakrela.

* Penulis pemerhati masalah HIV/AIDS melalui LSM (media watch) ”InfoKespro” Jakarta (E-mail: infokespro@yahoo.com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar