Salah satu faktor yang mendorong penyebaran HIV di Indonesia adalah pemahaman terhadap cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang tidak akurat. Selama ini informasi tentang HIV/AIDS dibumbui dengan norma, moral, dan agama. Akibatnya, masyarakat tidak memahami fakta (medis) tentang HIV/AIDS yang akurat karena yang muncul hanya mitos (anggapan yang salah).
Pemahaman yang tidak akurat inilah yang mendekatkan banyak orang pada perilaku berisiko tinggi tertular HIV, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom di dalam atau di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK. Atau memakai narkoba dengan jarum suntik secara bersama-sama dengan bergantian.
Pemahaman yang akurat terhadap cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap risiko tertular HIV. Pada gilirannya masyarakat akan melindungi dirinya secara aktif agar tidak tertular HIV.
Dalam kaitan itulah kami, Syaiful W. Harahap dan Baby Jim Aditya, meluncurkan program sosialisasi informasi “HIV/AIDS, Narkoba dan Seksualitas” serta “Tanya Jawab tentang HIV/AIDS, Narkoba dan Seksualitas” melalui fasilitas SMS.
Untuk bergabung atau mendaftar silakan ketik REG
Setiap pertanyaan tentang HIV/AIDS, Narkoba dan Seksualitas akan dijawab berdasarkan fakta medis. Yang sudah bergabung secara rutin akan menerima informasi tentang HIV/AIDS, Narkoba dan Seksualitas.
Jakarta, 23 Januari 2010
Syaiful W. Harahap dan Baby Jim Aditya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar