Senin, 23 November 2009

Wartawan Tasikmalaya Ikuti Pelatihan LiputanAIDS



Jumat, 06 Maret 2009

Tasikmalaya (ANTARA News) - Hampir seluruh wartawan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ,mengikuti Pelatihan Peliputan HIV/AIDS Bagi Wartawan yang digelar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Info Kespro pada 3-5 Maret 2009.


"Pelatihan yang bekerja sama dengan Komisi Penganggulangan AIDS (KPA) Jawa Barat serta KPA Kota Tasikmalaya dan dari berbagai komunitas peduli AIDS itu juga dihadiri pengidap HIV Aids atau ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)," kata Direktur Eksekutif Info Kespro, Syaiful W. Harahap, Kamis (5/3).


Setelah penutupan pelatihan itu, ia mengatakan pelatihan itu mengajak wartawan dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan HIV/AIDS di Tasikmalaya.


"Kami mengajak rekan wartawan dan LSM serta instansi bisa menjalin kerja sama, sehingga ada sinergi dalam menanggulangi HIV AIDS di Tasikmalaya," katanya.


Ia berharap penyebaran HIV AIDS di Tasikmalaya maupun secara global bisa ditekan dengan cara bekerja sama memberikan pemahaman bagi penderita HIV maupun bukan penderita, untuk melakukan perilaku hidup yang benar.


"Penyebaran HIV AIDS, katanya, terjadi karena perilaku manusia yang kurang benar seperti sering berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan, penggunaan narkoba dengan jarum suntik serta tidak peduli menggunakan kontrasepsi," katanya.


Sementara itu, peserta pelatihan yang juga wartawan Taz TV (Televisi lokal Tasikmalaya), Toni Santoni, mengaku pelatihan tersebut sangat menafaat untuk memahami masalah penanggulangan HIV AIDS dan juga mengetahui bagaimana cara mewawancarai ODHA.


"Ya menarik dalam acara ini, bisa menambah wawasan," katanya.


Dalam pelatihan itu, Syaiful W Harahap, menyarankan kepada LSM yang peduli penanggulangan AIDS serta para pengidap AIDS, agar jangan merasa takut jika didatangi wartawan, karena wartawan bertugas memberikan informasi manfaat kepada masyarakat.


Ia menambahkan, nara sumber (ODHA atau instansi dan LSM bidang HIV AIDS) dan wartawan mempunyai tugas masing-masing dan mempunyai hak bertanya atau menjawab.


"Wartawan mempunyai hak untuk meminta data atau informasi, dan nara sumber juga mempunyai hak untuk tidak menjawab jika pertanyaan wartawan tidak menyangkut masalah kepentingan publik. Jadi, nggak usah takut karena masing-masing punya hak," katanya menambahkan. (*)

[Sumber: http://pwi.or.id/index.php/Berita-PWI/Wartawan-Tasikmalaya-Ikuti-Pelatihan-LiputanAIDS.html]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar