Selasa, 24 November 2009

Laporan Kasus Kumulatif HIV/AIDS di Indonesia sd. 30 September2009

Berikut adalah laporan situasi perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan 30 Juni 2009, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, Prof. dr. Tjandra Y Aditama, SpP(K), DTM&H:

1. Laporan Kasus AIDS

a. Sampai dengan 30 September 2009 secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah sebagai berikut:

Kasus AIDS : 18.442

Provinsi yang melaporkan AIDS: 32 provinsi
Kabupaten/Kota yang melaporkan AIDS: 300 kab/kota

Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1

b. Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 49,7%, IDU 40,7%, dan Lelaki Seks Lelaki 3,4%.

c. Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (49,57%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,84%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,71%).

d. Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau.

e. Rate kumulatif kasus AIDS Nasional sampai dengan 30 September 2009 adalah 8,15 per 100,000 penduduk (berdasarkan data BPS 2006, jumlah penduduk Indonesia 227.132.350 jiwa).

f. Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari provinsi Papua (17,9 kali angka nasional), Bali (5,3 kali angka nasional), DKI Jakarta (3,8 kali angka nasional), Kep. Riau (3,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,2 kali angka nasional), Maluku (1,8 kali angka nasional), Papua Barat (1,3 kali angka nasional), Kep. Bangka Belitung (1,4 kali angka nasional), Riau (1,0 kali angka nasional), DI Yogyakarta dan Sulawesi Utara (1,0 kali angka nasional) DI Yogyarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Utara (1,0 kali angka nasional).

g. Proporsi kasus AIDS yag dilaporkan telah meninggal adalah 20,1%.

h. Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah:
* TBC: 9.849
* Diare kronis: 5.477
* Kandidiasis oro-faringeal: 5.395
* Dermatitis generalisata: 1.406
* Limfadenopati generalisata: 667

i. Pada triwulan ini penambahan kasus AIDS adalah sebanyak 743kasus.

2. Laporan Monitoring VCT

a. Laporan ini didapatkan dari layanan VCT. Persentase kumulatif infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 30-39 tahun (16,49%), disusul kelompok umur 20-29 tahun (15,41%) dan kelompok umur kurang dari 1 tahun (13,61%).

b. Kelompok resiko pada kumulatif infeksi HIV pada layanan VCT dilaporkan pada kelompok IDU (52,18%), pada kelompok waria (25,89%) dan Pasangan resiko tinggi (15,83%).

c. Rate kumulatif infeksi HIV positif tertinggi dilaporkan dari provinsi DKI Jakarta (40,3), Banten (29,0), Kepri (22,9), Bali (20,2), Papua Barat (19,7), Jawa Barat (19,2), Jawa Timur (13,2), Papua (11,8), Riau (11,6), DI Yogyakarta (11,1).

3. Laporan Monitoring CST

a. Perawatan HIV di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2005 dengan jumlah yang masih dalam pengobatan ARV pada tahun 2005 sebanyak 2.381 (61% dari yang pernah menerima ARV). Kemudian sampai dengan September 2009 terdapat 13.858 ODHA yang masih menerima ARV (60% dari yang pernah menerima ARV). Jumlah ODHA yang masih dalam pengobatan ARV tertinggi dilaporkan dari provinsi DKI Jakarta (6.135), Jawa Barat (1.724), Jawa Timur (1.145) , Bali (811), Jawa Tengah (436), Papua (433), Sumatera Utara (442), Kalimantan Barat (382), Kepulauan Riau (335), dan Sulawesi Selatan (314).

b. Kematian ODHA menurun dari 46% pada tahun 2006 menjadi 17% pada tahun 2008.

c. Sampai dengan September 2009 79% masih menggunakan rejimen lini pertama, 18% telah substitusi (salah satu ARV nya diganti dengan obat ARV lain tapi masih pada kelompok lini pertama yang original) dan 2,5% switch (1 atau 2 jenis ARV nya diganti dengan obat ARV lini kedua).

4. Laporan Estimasi dan Proyeksi

Estimasi populasi rawan tertular HIV di Indonesia tahun 2006 sebesar 193.000. Pada tahun 2014 diproyeksikan jumlah infeksi baru HIV usia 15-49 tahun sebesar 79.200, dan proyeksi untuk ODHA usia 15-49 tahun sebesar 501.400 kasus.

[Catatan:

1. Laporan mengenai faktor risiko tidak mencatat jumlah mutlak, melainkan hanya mencatat persentase kasus AIDS yang dilaporkan berasal dari masing-masing faktor risiko. Namun untuk Transfusi Darah/Hemofila, persentase dicatat dalam laporan adalah 0,1%, jadi saya bingung mengenai kasus ini. Pada laporan sd September 2008, persentase untuk faktor risiko ini 0,3%, atau kurang lebih sama dengan 46 kasus.

2. Nanti kami akan menyebarkan informasi hasil ART dari laporan ini. Kami masih mempertimbang cara menyebarkan informasi VCT, yang masih melapokan sejumlah 28.260 pengunjung 135 layanan VCT di 19 provinsi ditemukan HIV-positif s.d. Juni 2009.

3. File statistik lengkap dalam format HTML, MS-Excel dan PDF sudah di-upload ke bagian Statistik di situs web Spiritia: http://spiritia.or.id/Stats/Statistik.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar